"learning by doing"

Saturday, 18 February 2012

Posted by JendelaIlmu21 on 11:37 in | No comments


Bicaras tentang makanan khas, pasti di benak seseorang adalaha makanan dari suatu daerah tertentu. Hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki makanan khas sendiri. Makanan khas menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat Indonesia. Makanan khas menjadi oleh-oleh yang wajib jika seseorang baru pulang dari suatu daerah tertentu untuk keluarga yang ada dirumah, atau hanya sekedar mencicipi saja. Makanan khas biasanya mempunyai rasa dan bentuk yang unik dan tersaji kemasannya menarik serta  tidak ada di tempat lain.
Salah satu makanan khas dari Kota Yogyakarta adalah Kipo.. Mungkin makanan ini masih belum banyak dikenal oleh masyarakjat umum. Memang tidak semua tempat di Kota Yogyakarta menjajakan makanan ini, hanya beberapa kios tertentu yang berada di daerah Kotagede.  Sebuah kota kecil di sudut Kota Yogyakarta yang terkenal dengan tempat peninggalan-peninggalan Kerajaan Mataram Islam dan kerajinan peraknya. Kotagede terletak di sebelah tenggara dari pusat Kota Yogyakarta (Malioboro) berjarak sekita 10 kilometer. Di tempat inilah Kipo berasal. Kipo merupakan jajanan pasardi Kotagede, teksturnya berwarna hijau yang kenyal dan berisi campuran parutan kelapa dan gula jawa menjadi ciri makanan ini.
Konon nama Kipo berasal dari kata “Iki opo” (dalam Bahasa Indonesia berarti “apa ini?”) kemudian disingkat menjadi Kipo. Ketika banyak mesyarakat belum mengenal makanan ini, mereka banyak yang bertanya : “Iki Opo, iki opo?”. Dari sinilah lambat laun masyarakat mengenalnya dengan nama Kipo.
Kipo sendiri memang hanya diproduksi di beberapa tempat trtentu di Kotagede. Hanya beberapa rumah saja yang memproduksi jajanan ini. Bentuknya memang tidak begitu besar, hanya sebesar ibu jari orang dewasa. Sehingga makannya pun hanya sekali gigit. Rasanya yang khas memang begitu terasa dalam makanan ini.
Bahan utama pembuatan kipo adalah tepung beras ketan, gula jawa, paruran kelapa dan garam. Kulit kipo  terbuat dari tepung ketan, serta isinya adalah campuran gula jawa dan parutan kelapa. Kunyahan yang begitu kenyal menjadi ciri kipo. So bagi kamu yang belum pernah coba makanan ini, wajib di coba. Malu dong sudah lama tinggal di Jogja tapi belum pernah mencoba makanan ini. Atau bahkan malah belum pernah dengar nama Kipo.hehe

Thursday, 16 February 2012

Posted by JendelaIlmu21 on 20:39 in | No comments


                Berwisata ibarat anak kanguru yang tak bisa lepas dari pelukan indukny., Begitu juga dengan masyarakat Indonesia yang tidak bisa lepas dari kegiatan berwisata.  Hampir semua masyarakat  menghabiskan waktu luang saat liburan akhir pekan atau saat liburan panjang dengan berwisata. Dengan begitu banyak pilihan tempat pariwisata dan rekreasi di Indonesia menarik masyarakat untuk mengunjunginya.
 Kota Yogyakarta merupakan salah satu pusat pariwisata. Mualai dari wisata alam, budaya, dan pendidikan. Salah satu tempat pariwisata yang ada di Yogyakarta adalah Kotagede. Kotagede merupakan pusat perajin pernak-pernik yang terbuat dari bahan perak. Selain itu Kotagede menjadi salah satu tempat rekreasi yang menarik untuk dikunjungi,  tidak hanya menyajikan untuk tempat senang-senang akan tetapi juga mempunyai nilai-nilai historis dan edukatif dari peninggalan-peniggalan bagunan-bangunan kuno Kerajaan Mataram Islam.
                Kotagede selain menjadi sentra industri perajin pernak-pernik dari perak,  juga merupakan tempat yang kaya akan peninggalan Kerajaan Mataram Islam (Abad ke-16) yang pernah berjaya dahulu. Komplek makam  pendiri kerajaan, Sendang seliran, masjid Kotagede, pasar Kotagede, Kedathon menjadi saksi bisu akan Kejayaan Kerajaan Mataram Islam saat itu.
                Peninggalan-peninggalan tersebut akan menjadi hal yang sangat berharga dan bermanfaat apabila di kelola dengan maksimal. Juga akan menjadi dahsyat lagi apabila Kotagede dijadikan Museum pengetahuan untuk menjajaki napak tilas Kerajaan Mataram Islam di masa lampau. Banyak pengetahuan-pengetahuan  yang bisa digali oleh Masyarakat, siswa, mahasiswa, dosen maupun peneliti di tempat ini.
Meskipuan demikian Kotagede sebagai warisan budaya akan menjadi musnah apabila tidak diperhatikan dan dikelola secara baik oleh pemerirahntah dan masyarakat. Bisa jadi dengan kemajuan zaman sperti saat ini, Kotagede yang notabene sebagai kota yang kaya akan sejarah Kerajaan Mataram Islam lambat laun akan musnah, tergusur oleh industri-industri modern, perusahaan, pabrik-pabrik, perumahan elit yang akan didirikan.
Dengan demikian sudah menjadi kewajiaban kita bersama untuk menjaga peninggalan bersejarah ini agar bisa dimanfaatkan dan dipelajari oleh anak cucu kita mendatang.

Saturday, 11 February 2012

Posted by JendelaIlmu21 on 19:11 in | No comments
Pagi itu, ada yang berbeda dari hari biasa. Saat itu masa liburan buat mahasiswa UGM. Dimana saja jika libur telah tiba, seseorang akan berlibur entah ke pantai, gunung atau tempat-tempat menarik lainnya. Berbeda dengan saya, waktu itu saya harus meliput berita di kotagede sebagai persyaratan  menjadi anggota baru di Skm Bulaksumur UGM. Anggota baru akan mendapatkan kesempatan untuk membuat liputan berita yang terdiri dari beberapa orang.

Search Our Site

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter