Tugas begitu menumpuk. Malam minggu ini aku begitu merasakan beban yang begitu berat di pundakku. Tugas begitu menumpuk. Aku harus segera menyelesaikannya. Deadline
merupakan hal yang selalu menghantuiku akhir-akhir ini. Entah apa yang aku
rasakan. Ya Allah berikan hamba kemudahan.
Suara Adzan Isya’ telah
berkumandang. Suara adzan itu terdengar begitu merdu. Masjid yang berada di depan
kosku tepat membuatku selalu mendengarnya saat waktu shalat tiba.
“Ayo kita shalat bro”. Kataku
memanggil teman-temanku yang sedang asyik bermain PES.
“Oke”, jawabnya. Dalam hatiku
berkata semoga mereka benar melakukannya.
Kulangkahkan
kakiku ke masjid. Kulihat diserambi timur masjid sandal terlihat tertata rapi.
Kuletakkan sandalku disana. Dari arah utara terlihat beberapa jama’ah yang satu
persatu berdatangan. Sesekali aku berpikir. Ya Allah, Alhamdulillah aku bisa
mendapat tempat tinggal/kos yang begitu nyaman. Sejak aku keluar dari pondokku
dulu hanya di beberapa tempat masjid dengan jamaah banyak sperti ini. Dahulu
ketika aku masih menjadi santri, 5 waktu shalat selalu penuh jamaahnya. Itupun
para santri datang ke masjid setengah jam sebelum adzan berkumandang. Sembari
menunggu adzan mereka mengisinya dengan membaca al-qur’an,tahfidz, belajar
dan lainnya. Datang ke masjid setengah jam sebelum adzan berkumandang merupakan
kewajiban bagi santri. Apabila ada santri ada yang terlambat, maka akan
medapatkan hukuman.