JANGAN ABAIKAN PERAN ORIENTALIS DALAM PERKEMBANGAN KHASANAH
KEILMUAN ISLAM1
Oleh : Adib Aunillah Fasya
Pada mulanya, orientalis muncul ketika Islam telah mengalami
perkembangan yang sangat signifikan, baik dalam bidang keilmuan, kebudayaan,
dan berbagai bidang lainnya. Kemajuan peradaban Timur, khususnya Islam pada
waktu itu sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam The World of Islamic
Civilization karya Gustave Le Bon, ia mengatakan bahwa ketika orang-orang
Islam Arab tengah berada dalam puncak supremasi kejayaan peradabannya sangat
kreatif, pengaruhnya terhadap masyarakat-masyarakat lain sungguh tidak ada
bandingan dalam sejarah. Sementara peradaban negeri Barat terutama Eropa masih
dalam ketertinggalan. As-Sirjani dalam bukunya “Runtuh dan Bangkitnya
Andalusia” mengatakan bahwa Eropa dalam waktu hidup dalam masa-masa kebodohan
dan keterbelakangan yang luar biasa, yang biasa disebut sebagai masa kegelapan
(dark age). Hal inilah yang membuat iri orang Barat, sehingga
melatarbelakangi orang-orang orientalis barat untuk mengkaji Islam dan mencari
kelemahannya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa
banyak orientalis barat mucul pertamakali dari kalangan pendeta yang mempunyai
tujuan untuk menyebarkan paham ajaran mereka. Para orientalis mempelajari
bahasa Arab untuk mengetahui kelemahan agama Islam dan penganutnya. Sehingga
mereka mudah untuk menyampaikan ajaran mereka. Meskipun demikian, dalam
perkembangannya hingga abad ke-20, kaum orientalis telah mengalami perubahan
dalam mempelajari timur dan Islam. Mereka mempelajarinya lebih objektif, yaitu
menempatkan Islam sebagai sebuah keilmuan dan tidak menilainya dengan kacamata
subjektif mereka saja. Senada dengan Watt yang menyatakan bahwa tujuan para
orientalis tidak sepenuhnya dimotivasikan karena ketidaksukaan melainkan adanya
upaya untuk saling memahami (mutual understanding). Disamping itu, para
orientalis juga berperan dalam perkembangan studi Islam di kalangan orang-orang
barat.
Watt menyatakan ada beberapa penyebab yang melatarbelakangi
perubahan padangan kaum orientalis terhdap dunia Timur dan Islam, yaitu :
1.
Perluasan
kekuasaan politik dinasti Turki Utsmani
2.
Kolonialisme
Eropa
3.
Munculnya
gerakan intelektual baru di Eropa
4.
Efek
dari ilmu pengetahuan modern dan dampak perkembangan teknologi.
Tokoh-Tokoh Orientalis Modern
1.
William
Montgomery Watt
Dia adalah seorang orientalis modern dari Inggris. Dalam
pandangan-pandangannya, Watt lebih bersimpati pada Islam. Ia mengatakan bahwa
kemajuan dunia barat berhutang budi pada
dunia Islam yang melatarbelakangi kemajuan barat. Ia menulis buku-buku tentang
Islam. Dalam salah satu bukunya yaitu biografi Nabi Muhammad. Dia mengagumi
kepribadian Muhammad dan diam-diam mempercayai bahwa Muhammad adalah seorang
Nabi.
2.
Sir
Hamilton A.R Gibb
Dia adalah seorang orientalis modern dari Inggris. Gibb terkenal
dengan ucapannya “Islam in indeen much more than a system of theology, it is
complete civilization (Islam sesungguhnya lebih dari system ketuhanan saja,
tapi juga sebuah peradaban yang lengkap). Karena keilmuannya, ia di angkat
sebagai anggota Majma’al ‘Ilm al-‘Arabi (Institut Ilmu Pengetahuan Arab)
di Damaskus, Syria dan Majma’ al-Lughah al-Arabiyah (Istitus Bahasa
Arab) di Kairo, Mesir.
3.
Prof.
Bernard Lewis
Dia adalah orientalis dari Inggris yang telah menulis lebih dari 30
buku tentang Islam dan memiliki pengaruh pengkajian timur di masyarakat Barat.
Dengan demikian, peran orientalis
pada perkembangan khasanah keilmuan Islam tidak bisa diabaikan. Banyaknya
buku-buku yang telah ditulis membuat orang barat bisa mengetahui timur dan
Islam yang sebenarnya. Sehingga mereka bisa mengapus pandangan bahwa timur
lebih rendah dari mereka.
Daftar Bacaan :
Hasbullah, Moeflich. Blessing in Disguise : Kontribusi Orientalisme
terhadap Studi Islam.
As-Sirjani, Raghib. 2013. Bangkit dan Runtuhnya Andalusia.
Jakarta : Al-Kautsar.