Pada bulan Maret tanggal 26-31 Maret tahun 2014, Rampoe UGM mengikuti sebuah festival tari internasional bernama Festival Colours of The World di Universiti Teknologi Petronas Malaysia. Bentuk festival ini adalah kompetisi. Sebelum menceritakan perjalanan tim ke Malaysia, sedikit akan di ungkap mengenai pejalanan tim Rampoe UGM yang telah memiliki angka VI dalam generasi anggotaanya.
Rampoe UGM merupakan sebuah tim tari yang menggeluti tarian-tarian khas Aceh, seperti likok pulo, rapai geleng, ratoeh, saman, ranup, dan masih banyak lagi. Tim ini berada di bawah Departemen Minat dan Bakat Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat (IMABA) Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Hingga tahun 2014 Rampoe UGM sudah berusia lebih dari lima tahun, keanggotaannya tahun ini sudah menginjak anggota yang ke-VI dan semakin meluas, berawal dari jurusan Sastra Asia Barat, hingga luar kampus UGM.
Beberapa tahun belakangan, khususnya di kota Yogyakarta, banyak bermunculan tim-tim baru yang menggeluti tarian Aceh. Rampoe UGM merupakan salah satu tim pelopor yang mengawali perkembangan tim tari Aceh, hingga satu tahun belakangan ini telah menjamur di kota Gudeg ini.
Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan perjalanan Rampoe UGM menuju festival tersebut. Pada pemberangkatan kali ini, saya dipercaya untuk menjadi Ketua Rombongan yang bertugas mengkoordinir teman-teman dari setiap divisi, seperti sponshorship, humas, seketaris, transportasi, bendahara, latihan, kreatif, perlengkapan, dan lain-lain. Persiapan pemberangkatan tim kurang lebih selama 2 bulan. Banyak agenda yang dilakukan, seperti latihan, penggalangan dana, dan pengajuan proposal.
Prosentase besar yang dialokasikan adalah latihan, penampilan harus menyesuaikan sesuai rule yang diberikan. Hampir tiap hari tim melakukan latihan dan bertempat di plasa, margono, mec. Terkadang juga tidak mendapatkan tempat. Hal tersebut dikarenakan memang FIB merupakan salah satu fakultas yang memiliki banyak organisasi kegiatan mahasiswa.
Satu minggu sebelum keberangkatan, tim mulai meminimalisir latihan dan memfokuskan dalam mempersiapkan hal-hal teknis. Setiap divisi merekap semua persiapan masing-masing hingga tidak ada satu hal yang terlewatkan. Akhirnya pada tanggal 26 Maret 2014 malam Rampoe UGM berangkat menuju Malaysia. Tim menggunakan maskapai Tiger Airline, dan transit di bandara Changi International Airport di Singapura untuk menunggu next fly SIN-KUL. Pada pagi harinya tim melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur.
Rampoe UGM merupakan sebuah tim tari yang menggeluti tarian-tarian khas Aceh, seperti likok pulo, rapai geleng, ratoeh, saman, ranup, dan masih banyak lagi. Tim ini berada di bawah Departemen Minat dan Bakat Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat (IMABA) Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Hingga tahun 2014 Rampoe UGM sudah berusia lebih dari lima tahun, keanggotaannya tahun ini sudah menginjak anggota yang ke-VI dan semakin meluas, berawal dari jurusan Sastra Asia Barat, hingga luar kampus UGM.
Beberapa tahun belakangan, khususnya di kota Yogyakarta, banyak bermunculan tim-tim baru yang menggeluti tarian Aceh. Rampoe UGM merupakan salah satu tim pelopor yang mengawali perkembangan tim tari Aceh, hingga satu tahun belakangan ini telah menjamur di kota Gudeg ini.
Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan perjalanan Rampoe UGM menuju festival tersebut. Pada pemberangkatan kali ini, saya dipercaya untuk menjadi Ketua Rombongan yang bertugas mengkoordinir teman-teman dari setiap divisi, seperti sponshorship, humas, seketaris, transportasi, bendahara, latihan, kreatif, perlengkapan, dan lain-lain. Persiapan pemberangkatan tim kurang lebih selama 2 bulan. Banyak agenda yang dilakukan, seperti latihan, penggalangan dana, dan pengajuan proposal.
Prosentase besar yang dialokasikan adalah latihan, penampilan harus menyesuaikan sesuai rule yang diberikan. Hampir tiap hari tim melakukan latihan dan bertempat di plasa, margono, mec. Terkadang juga tidak mendapatkan tempat. Hal tersebut dikarenakan memang FIB merupakan salah satu fakultas yang memiliki banyak organisasi kegiatan mahasiswa.
Satu minggu sebelum keberangkatan, tim mulai meminimalisir latihan dan memfokuskan dalam mempersiapkan hal-hal teknis. Setiap divisi merekap semua persiapan masing-masing hingga tidak ada satu hal yang terlewatkan. Akhirnya pada tanggal 26 Maret 2014 malam Rampoe UGM berangkat menuju Malaysia. Tim menggunakan maskapai Tiger Airline, dan transit di bandara Changi International Airport di Singapura untuk menunggu next fly SIN-KUL. Pada pagi harinya tim melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur.
bersambung ...
dokumentasi pribadi : beberapa anggota berfoto di depan
cek in Bandar Adi Sutjcipto sebelum keberangkatan.
dokumentasi pribadi : beberapa anggota nunggu barang-barang tim
0 komentar:
Post a Comment